Bikin Kaget! Ternyata Ada Peninggalan Asli Dari Pangerang Diponegoro di Museum Nasional

        Museum Nasional atau biasa disebut museum Gajah termasuk museum terbesar yang memiliki koleksi dan sejarah Indonesia sejak jaman prasejarah hingga jaman modern seperti sekarang ini. 
Museum Nasional berada di jantung utama kota Jakarta tepatnya berada di Jalan Merdeka Barat no. 12 tetanggaan sama Radio Republik Indonesia (RRI), Kementerian Pertahanan, Kementerian Pariwisata dan Seni Budaya, Istana Negara serta Monumen Nasional. 
Oya kenapa sih kita harus berkunjung ke Museum Nasional? Yuk pantengin terus artikel ini sampai habiss.   
Sebelum masuk kita beli karcis dulu dong mas, jangan slonang-selonong bae.. Taripnya Rp.7500 untuk anak-anak dan Rp.15.000 bagi dewasa, (Desember 2022). Masih lebih murah dari sebungkus rokok pilter.

         Museum Nasional memiliki empat lantai dan perlantainya ada beberapa ruang seperti Gedung Gajah di sebelah selatan, Gedung Arca disebelah utara dengan klasifikasi sejak jaman prasejarah, hingga jaman kerajaan, sementara di ruang utama kita akan disuguhi oleh begitu banyak arca dan prasasti dari jaman kerajaan. Ini adalah lokasi halaman dalam.
Memorabilia alat musik dari berbagai daerah di nusantara
Koleksi bermacam wayang dari seluruh nusantara disimpan dalam kotak kaca.

Diorama jaman prasejarah
         Koleksi yang menarik adalah patung Bhairawa. Patung yang tertinggi di Museum Nasional ini (414 cm) merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatra Barat ini berasal dari abad ke 13 - 14 (Sumber keterangan Wikipedia).
Patung Ganesha, dewa yang terkenal dalam agama hindu yang memiliki gelar sebagi dewa pengetahuan, kecerdasan dan dewa pelindung.
      Pihak manajemen museum juga memanjakan pengunjung keterangan informatif di setiap benda yang dipamerkan, ruang parkir luas, gedung yang bersih, toilet yang bersih, serta eksalator. 
Desain gedung yang klasik modern sehingga museum ini juga dijadikan sebagai tempat pameran seni, pertunjukan, seminar dsb.
Selain foto diatas masih banyak sekali koleksi menarik dari lantai satu hingga empat yang membuat kita berpikir dan merasa bangga, ternyata bangsa kita ini gede banget.
         Lantai empat adalah area dilarang foto-foto karena koleksinya masuk kriteria sangat bersejarah. Yang paling membuat saya kagum adalah pelana kuda milik Pangeran Diponegoro serta cawan seukuran dua kali mangkuk bakso yang terbuat dari emas, dicawan tersebut dibuat dengan teknik ukir yang sangat detail menceritakan kisah Rama dan Shinta. Saya gak habis pikir dibuatnya dengan apa ini ukiran, serta timbul pikiran dan hasrat nakal 👻 kalo dijual laku berapa ini, kalo dibawa ke Pegadaian bisa dihargai berapa ini cawan. Hahaha... hoasyu.... 
Akhirul kata saya mengucapkan sampai jumpa dan selamat berkunjung ke Museum Nasional.



Lihat juga: